Thursday, April 03, 2008

Tentang Cacar Air

Orang Dewasa pun Bisa Terserang Cacar Air

Cacar air identik dengan penyakit anak-anak. Namun jangan salah, orang dewasa pun tidak luput dari serangannya.

Hampir tidak ada anak kecil yang tidak pernah terkena cacar air. Ungkapan ini mungkin muncul untuk menggambarkan bahwa cacar air sebagian besar diderita oleh anak kecil. Bila penyakit ini diderita pada masa kanak-kanak, mungkin tidak akan begitu merepotkan. Namun bila yang terkena masih bayi, maka ia tidak dapat tenang karena merasakan gatal yang hebat.

Cacar air biasanya menyerang sebelum anak berusia sekitar 10 tahun. Usia 1 ~ 4 tahun adalah usia dimana anak-anak dapat terkena cacar air dengan mudah. Bayi yang baru dilahirkan mendapatkan kekebalan dari ibunya sehingga jarang dijumpai kasus bayi yang baru lahir atau berusia beberapa bulan mengalami cacar air.

Gejala
-----------
Gejala umum cacar air ialah suhu tubuh meningkat, muncul vesikel (benjolan berisi air) disertai dengan rasa gatal yang hebat. Bila cacar air menyerang anak kecil, gejala yang ditimbulkan tidak akan separah bila menyerang orang dewasa.

Suhu tubuh seorang anak yang terkena cacar air sekitar 37~38ÂșC dan akan berlangsung selama 3~4 hari. Namun semakin dewasa seseorang, ketika terkena cacar air, semakin tinggi kenaikan suhu tubuhnya, juga semakin banyak benjolan yang muncul. Selain itu, bekasnya pun relatif lebih sulit dihilangkan.

Masa inkubasi virus ini adalah selama 11 ~ 12 hari. Secara garis besar, gejala yang ditimbulkan dapat dibagi menjadi dua tahap.

#1. Fase prodromal.
Merupakan tahap awal gejala cacar air. Muncul 24 jam sebelum timbulnya gejala kelainan pada kulit dan kenaikan suhu tubuh. Penderita merasa lemah, malas, dan kehilangan nafsu makan. Ada kalanya pada tubuh muncul bintik-bintik merah kecil seperti biang keringat.

#2. Fase erups.
Merupakan tahap lanjutan gejala cacar air. Dimulai dengan timbulnya bintik kecil berwarna merah yang berubah menjadi benjolan berisi cairan jernih dengan dasar kemerahan. Setelah beberapa hari, cairan vesikel ini berubah menjadi keruh.

Dalam 3 ~ 4 hari, vesikel melebar ke seluruh tubuh. Mula-mula dari dada lalu ke muka, bahu, dan anggota gerak lainnya (misalnya tangan). Pada tahap ini, tubuh terasa gatal. Bila benjolan ini telah mengering, maka rasa gatal akan hilang. Benjolan yang telah mengering akan terkelupas dengan sendirinya selama kurang lebih tiga minggu.

Penyebab dan penularan
-----------------------------
Penyakit menular ini disebabkan oleh virus varicella atau disebut juga virus varicella zooster (virus V-Z) karena virus ini dapat pula menyebabkan Herper Zooster. Virus varicella dapat ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita, dan cairan selaput lendir.

Virus ini dapat ditularkan kepada orang lain dengan perantara udara. Misalnya bila penderita batuk atau bersin, virus varicella berhamburan di udara lalu orang yang menghirupnya kemungkinan dapat tertular. Selain itu, penularan juga dapat melalui luka yang terbuka dari benjolan karena air di dalam benjolan itu terdapat virus.

Daya tular virus ini sangat kuat. Bila seorang anak terkena cacar air, 90 persen kemungkinan orang-orang di sekitar dia, misalnya anggota keluarga yang tinggal serumah akan tertular. Penderita dapat menularkan penyakit ini 24 jam sebelum timbul kelainan di kulit sampai 6 ~ 7 hari kemudian.

Pengobatan
--------------------
Untuk cacar air biasa, tanpa menggunakan obat-obatan tertentu pun akan sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi bila cacar ini diderita oleh anak keci, terutama bayi, maka mereka akan merasakan suatu penderitaan. Untuk itu tidak ada salahnya untuk menggunakan obat-obatan untuk menekan rasa gatal, misalnya sejenis antihistamin, dan juga salep atau obat luar yang bekerja untuk mempercepat mengeringnya benjolan. Selain itu antibiotik juga berguna untuk mencegah meluasnya infeksi virus ke bagian tubuh yang lain.

Gunakan obat dan lakukan cara pengobatan yang benar. Jangan memencet benjolan karena air yang keluar dapat menyebabkan infeksi apabila mengena bagian lain. Selain itu juga akan meninggalkan bekas setelahnya.

Bila menggunakan obat berbentuk salep, berhati-hati jangan sampai merusak benjolan. Bubuhkan salep pada benjolan-benjolan satu per satu dengan teliti. Sebaiknya gunakan cutton bud untuk membubuhkan salep. Setelah mengobati, cuci tangan sampai bersih.

Pada penderita anak-anak, sebaiknya potong bersih kukunya. Sedangkan pada penderita bayi, ada baiknya untuk mengenakan kaos tangan padanya.

Pencegahan
----------------
Saat ini terdapat vaksinasi yang ditujukan untuk mencegah tertular cacar air. Bila vaksinasi ini dilakukan dalam tiga hari setelah berhubungan dengan penderita cacar air, dapat mencegah tertularnya cacar air. Namun jalan ini juga tidak menjamin 100 persen.

Cara terbaik untuk menghindari terjangkit penyakit ini adalah dengan vaksinasi cacar sejak dini. Vaksinasi ini dapat dilakukan sejak berusia satu tahun. Akan tetapi ada juga anak yang walaupun telah diberi vaksin cacar, tetap terkena cacar air. Hal ini mungkin karena sewaktu dia diberi vaksin cacar, kemampuan tubuhnya untuk membuat daya imun masih lemah. Pada kasus seperti ini, walau anak terkena cacar air, gejalanya tidak akan berat.

1 comment:

Unknown said...

Hilangnya bekas cacar air terkantung dengan kolagen kulit masing-masing penderita cacar..ada beberapa cara mengatasi bekas cacar yaitu...baca selengkapnya di https://www.sayasehat.id/article/detail/1086/menghilangkan-luka-bekas-cacar