Sunday, August 17, 2008

Juara Pelangsingan, Turun 44 Kilo dalam Dua Tahun

ACUNGAN jempol patut diberikan kepada seorang remaja Inggris yang sukses menurunkan badannya sekitar 44 kilogram hanya dalam kurun waktu dua tahun saja. Atas prestasi itu pula, ia dinobatkan sebagai Remaja Pelangsing Tubuh Terbaik Inggris Tahun Ini

Adalah Jack Mitchell yang berdomisili di Sunderland yang berhasil mewujudkan impiannya. Pada saat berusia 16 tahun, Mitchell mengidap obesitas dengan bobot badan sekitar 127 kilogram. Karena badannya yang begitu tambun, ia pun kerap menjadi sasaran ejekan dan hinaan teman-temannya di sekolah.

Walaupun menyakitkan dan sering membuat stres, ejekan dan hinaan tak membuatnya goyah. Jack pun lalu bertekad mengikis timbunan lemak di badannya dengan cara diet sehat dan disiplin. Hasilnya memang luar biasa, ia mampu menurunkan berat sekitar 44 kg dalam kurun 24 bulan dan akhirnya ia pun memiliki penampilan lebih menarik.

Mitchell menuturkan betapa ia sangat menderita saat badannya masih tambun. "Pengalaman terburuk saya alami di sekolah. Itulah yang paling menyakitkan buat saya karena sering dihina teman-teman bahkan oleh seorang guru. Saya tidak mau makan di sekolah. Akhirnya saya ke sekolah hanya untuk ujian dan lalu pulang ke rumah. Saya tidak dapat mengatasi tekanan yang begitu besar dari lingkungan, saya juga mengalami stres yang konstan," paparnya.

Mitchell menerangkan, ada dua alasan kuat yang melatarbelakangi keputusannnya untuk menjalani diet. "Ketika orang menyebut saya gemuk, itu justru memancing saya makan lebih banyak lagi. Itu tidak membuat saya terpacu untuk menurunkan berat badan."

"Lalu ketika saya sedang menghadiri pesta keluarga dan ada seorang teman berhasil menurunkan 15 kilogram, saya menjadi terpacu. Selain itu, ketika datang ke toko pakaian di mana tempat itu satu-satunya yang bisa dikunjungi karena memiliki stok berukuran besar, ternyata ukuran terbesar di toko itu pun terlalu sempit. Saya lalu berpikir, saya hanya akan punya baju bila memesan khusus atau saya tidak akan bisa keluar rumah dan pergi ke luar untuk bermain dengan teman. Itulah titik baliknya," ujarnya.

Mitchell pun lalu mulai rajin mengunjungi pertemuan Slimming World yang membantunya menurunkan berat badan sejak Juli 2006 dan mengantarnya ke pola diet yang sehat. Bila sebelum menjalani program, ia memiliki pola makan buruk seperti tidak pernah sarapan, lebih sering mengonsumsi makanan siap saji, dan minuman cola, sekarang pola makan Mitchell berubah total dan jauh lebin sehat.

Ia tidak pernah melewatkan sarapan dengan bubur sereal atau gandum plus susu atau dicampur buah. Pada saat makan siang ia makan telur, bacon atau sosis rendah lemak dan jamur. Sedangkan di malam hari, ia membuat makanan sendiri di rumah seperti salad, lasagna atau spaghetti.

Mitchell mengakui, bagian tersulit dari menjalani program diet, terutama dalam program konseling berkelompok, bukanlah soal keinginan makan. "Bagian tersulit buat saya sebenarnya bukanlah menghentikan makan, tetapi mengakui bahwa saya punya masalah dan harus bergabung dengan kelompok. Ketika Anda masih muda, dan ketika Anda seorang pria yang mengikuti kelompok pelangsingan, itu merupakan hal yang cukup menakutkan," imbuhnya.

Jack mengakui bahwa ia tidak suka berolahraga sebelum memulai diet. Ia mulai sering menerapkan gaya hidup aktif sejak menurunkan berat badan. "Anda harus secara bertahap mengikuti program. Anda cukup berolahraga lima menit kapanpun sempat di hari itu, lalu terus membangunnya sepanjang waktu dan sekarang saya berjalan hingga lima mil setiap malam dengan ibu saya," jelasnya.

Jack menambahkan pula, karakter dirinya menjadi berubah total sejak menurunkan berat badan. Dan yang paling penting, niat penurunan berat adalah untuk kepentingan diri sendiri dan bukan untuk orang lain.

"Kepercayaan dan kemampuan dan pengendalian diri saya sudah tumbuh dan meningkat. Sebelumnya dua hal ini tidak pernah eksis. Sekarang saya merasa tidak ada lagi yang menahan saya," tandasnya.

No comments: