Sunday, July 06, 2008

Aspirin Turunkan Risiko Kanker

TERNYATA obat pengencer darah seperti aspirin bisa membantu melawan kanker dengan meniadakan perlindungan terhadap penyimpangan sel tumor. Percobaan terhadap tikus menunjukkan, kombinasi aspirin dengan obat antipenggumpalan darah memperlambat pertumbuhan dan penyebaran melanoma (kanker kulit) dan tumor payudara.

Dijelaskan oleh tim peneliti dari Washington University, sel darah yang disebut platelet melindungi dan memberi makan sel tumor dalam darah, membuat lebih mudah bagi kanker untuk menyebar (metastasis).

Laporan yang ditulis dalam Journal of Cellular Biochemistry menyatakan bahwa menonaktifkan platelet bisa membantu memperlambat atau mencegah penyebaran ini. Penelitian ini mendukung temuan lain yang menunjukkan pengonsumsi aspirin atau obat serupa yang memengaruhi gen dan protein yang disebut COX-2, termasuk aspirin, ibuprofen, dan penghambat COX-2 Celebrex, memiliki risiko lebih rendah terhadap beberapa kanker. Juga ada beberapa rujukan bahwa mengonsumsi aspirin atau ibuprofen bersamaan dengan kemoterapi membuat kemo lebih efektif.

“Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sel tumor mengaktifkan platelet. Dan tikus dengan platelet kurang baik atau rusak secara signifikan bermetastasis lebih sedikit,” kata Dr. Katherine Weilbaecher, pemimpin penelitian, kepada Reuters. “Platelet memiliki sejumlah sifat yang bisa membantu sel tumor. Kami berupaya memisahkan hubungan yang berpotensi mematikan itu,” tambahnya.

Peneliti menggunakan aspirin biasa yang dikombinasi dengan obat antiplatelet percobaan yang disebut APT102. Saat mereka menginjeksi tikus dengan sel kanker payudara dan melanoma, secara cepat tumor menyebar ke tulang. Namun, pada tikus yang mendapat aspirin dan APT102, tumor yang tumbuh dan menyebar menjadi lebih kecil. “Apakah obat memiliki efek sendiri-sendiri atau mungkin karena platelet membuat proses tertentu, memang harus dilihat dari banyak sudut pandang,” ujar Weilbaecher.

Yang jelas, aspirin mencegah platelet membentuk thromboxane, substansi yang memfasilitasi pembekuan darah. “APT102 merupakan obat yang menarik karena bisa mengenyahkan komponen yang disebut ADP. Sel tumor melepaskan dan menstimulasi platelet untuk menggumpal, sehingga APT102 mencegah aktivasi platelet dalam merespon sel tumor,” ungkapnya lagi.

“Obat antiplatelet seperti aspirin ditambah APT102 bisa menjadi alat percobaan bernilai untuk meneliti peran dari aktivasi platelet dalam metastasis seperti halnya pilihan pengobatan untuk mencegah metastasis di tulang,” tulis peneliti.

Weilbaecher dan kolega menguji teorinya pada perempuan dengan kanker payudara guna mengetes aspirin dan obat antipembekuan Plavix, antiplatelet lain untuk melihat apakah kombinasi itu menurunkan jumlah sel tumor dalam darah.

No comments: