KAJIAN ilmiah mengenai cinta memperlihatkan bahwa pria makin tertarik kepada perempuan cerdas dan berpendidikan, berkepribadian, dan stabil emosinya dibanding keperawanan. Kegadisan bukan masalah buat mereka.
Temuan para ahli dari University of Iowa tersebut merupakan bagian dari satu studi yang dikutip laporan media Senin.
Studi itu, yang dilancarkan setiap dasawarsa sejak 1939, meminta peserta untuk menyusun daftar 18 sifat yang mereka inginkan dari seorang pasangan dalam skala mulai dari "tak relevan, sampai "mendasar".
Yang termasuk dalam daftar tersebut adalah "kemampuan berbaur" dan "pengurus yang pandai masak" serta "saling mencintai dan tertarik", yang berada pada tempat pertama bagi pria dan wanita pada 2008. Pada 1939, sifat itu tak masuk tiga besar bagi kedua jenis kelamin tersebut.
Peserta pria dan wanita pada 2008 memasukkan daftar utama mereka dengan "sifat dapat diandalkan" dan "matang, kestabilan emosi. Pria memasukkan kecerdasan pada posisi keempat, lompatan besar dari posisi ke-11 pada 1939, dan "prospek keuangan yang bagus" bergeser ke posisi 12 pada 2008, pergeseran dari posisi rendah ke-17 pada 1939 dan posisi terakhir pada 1967.
"Ini adalah generasi pria yang telah dewasa dengan perempuan berpendidikan sebagai mereka, guru, dokter dan panutan mereka," kata Christine Whelan, pemimpin studi itu dan penulis "Marry Smart: The Intelligent Woman,s Guide to True Love" (Simon & schuster, 2008), sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua.
"Dan pada masa ekonomi sulit, berbagai beban keuangan dengan pasangan mengangkat beban dari orang-orang ini sebagai pencari nafkah tunggal," katanya.
Peserta studi tersebut adalah mahasiswa dari University of Iowa, University of Washington, University of Virginua dan Penn State University.
"Saling tertarik, jadi tentus saja kenyataan bahwa kami melakukan angket pada mahasiswa akan menunjukkan bahwa kecerdasan dan pendidikan menjadi ciri khas penting," kata Whelan.
Pergeseran mencolok lain melibatkan pentingnya kegadisan: pada 1939, itu dinilai lebih tinggi dari kecerdasan pada perempuan, tapi pada 2008, itu dimasukkan ke dalam posisi yang tak terlalu penting.
Terlebih lagi, itu juga dikategorikan tidak terlalu penting buat pria. Itu, ditambah dengan tiga posisi utama bagi pria dan wanita, menunjukkan kesamaan yang kelihatan sebagai hari modern yang positif.
Temuan para ahli dari University of Iowa tersebut merupakan bagian dari satu studi yang dikutip laporan media Senin.
Studi itu, yang dilancarkan setiap dasawarsa sejak 1939, meminta peserta untuk menyusun daftar 18 sifat yang mereka inginkan dari seorang pasangan dalam skala mulai dari "tak relevan, sampai "mendasar".
Yang termasuk dalam daftar tersebut adalah "kemampuan berbaur" dan "pengurus yang pandai masak" serta "saling mencintai dan tertarik", yang berada pada tempat pertama bagi pria dan wanita pada 2008. Pada 1939, sifat itu tak masuk tiga besar bagi kedua jenis kelamin tersebut.
Peserta pria dan wanita pada 2008 memasukkan daftar utama mereka dengan "sifat dapat diandalkan" dan "matang, kestabilan emosi. Pria memasukkan kecerdasan pada posisi keempat, lompatan besar dari posisi ke-11 pada 1939, dan "prospek keuangan yang bagus" bergeser ke posisi 12 pada 2008, pergeseran dari posisi rendah ke-17 pada 1939 dan posisi terakhir pada 1967.
"Ini adalah generasi pria yang telah dewasa dengan perempuan berpendidikan sebagai mereka, guru, dokter dan panutan mereka," kata Christine Whelan, pemimpin studi itu dan penulis "Marry Smart: The Intelligent Woman,s Guide to True Love" (Simon & schuster, 2008), sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua.
"Dan pada masa ekonomi sulit, berbagai beban keuangan dengan pasangan mengangkat beban dari orang-orang ini sebagai pencari nafkah tunggal," katanya.
Peserta studi tersebut adalah mahasiswa dari University of Iowa, University of Washington, University of Virginua dan Penn State University.
"Saling tertarik, jadi tentus saja kenyataan bahwa kami melakukan angket pada mahasiswa akan menunjukkan bahwa kecerdasan dan pendidikan menjadi ciri khas penting," kata Whelan.
Pergeseran mencolok lain melibatkan pentingnya kegadisan: pada 1939, itu dinilai lebih tinggi dari kecerdasan pada perempuan, tapi pada 2008, itu dimasukkan ke dalam posisi yang tak terlalu penting.
Terlebih lagi, itu juga dikategorikan tidak terlalu penting buat pria. Itu, ditambah dengan tiga posisi utama bagi pria dan wanita, menunjukkan kesamaan yang kelihatan sebagai hari modern yang positif.
No comments:
Post a Comment