Friday, December 26, 2014

Nyeri Tulang Saat Udara Dingin

Beberapa orang kerapkali mengeluhkan tulang yang sakit saat udara dingin. Sebenarnya ini pertanda sakit apa sih? Keluhan ini merupakan salah satu yang paling sering ditanyakan pembaca ke Konsultasi Tulang.

Pertanyaan seputar nyeri sendi saat udara dingin antara lain dilayangkan oleh Mobiana (21). Ia mengaku telah 4 tahun sering megalami linu yang sakit sekali pada saat keadaan dingin. "Saya sering ke dokter tapi semua jawaban hanya masalah alergi hawa dingin gitu saja, padahal saya berharap ada jawaban yang sangat akurat, tapi belum saya dapatkan sampai saat ini. Soalnya apa, tanda-tanda yang saya alami tidak beda jauh dengan rematik dan sejenisnya. Tapi jawabannya tidak masalah itu. Yang jadi pertanyaan saya, penyakit apa yang menyerang tulang saya Dok?"

Menurut pengasuh Konsultasi Tulang , dr Benedictus Megaputera, MSi, SpOT, udara dingin dapat memicu timbulnya nyeri sendi, tetapi hal ini ini bukan disebabkan oleh udara dingin itu sendiri. Terjadinya perubahan tekanan udara (barometrik) di saat udara dingin, yaitu tekanan udara menurun, maka terjadi penurunan tekanan udara. Saat itu terjadi, jaringan tubuh mengembang (ekspansi).

"Mengembangnya jaringan inilah yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Bila kondisi ini yang terjadi, maka terapinya adalah membuat perubahan tekananan udara menjadi tidak terlalu besar bagi tubuh Anda, yaitu masuk ke dalam ruang yang hangat atau menutup tubuh dengan pakaian tebal atau hangat," ucap dr Benedictus yang juga dosen tetap di Fakultas Kedokteran Unika Widya Mandala Surabaya.

Nyeri tulang juga bisa dipicu penyebab lain yaitu Rheumatoid Arthritis (RA) dan Systemic Lupus Eritematosus (SLE). Keduanya merupakan penyakit keradangan sendi akibat proses gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimmune).

dr Benedictus menyarankan jika keluhan ini dirasakan, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter spesialis orthopaedi di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan saran terapi yang terbaik sesuai dengan keluhan. Selain itu, diperlukan pula memeriksa rentang gerak sendi dan memeriksa apakah ada perubahan bentuk sendi. Pemeriksaan penunjang ini dilakukan melalui pemeriksaan darah dan rontgen.

Pemeriksaan fisik meliputi beberapa pemeriksaan yaitu bertujuan untuk mengetahui rentang gerak sendi dan mengevaluasi stabilitas sendi. Pemeriksaan penunjang terhadap persendian, meliputi foto rontgen (xray) yang bertujuan untuk mengetahui kondisi tulang atau sendi. Sedangkan Magnetic Resonance Imaging (MRI) bertujuan untuk mengetahui keadaan struktur jaringan lunak/non tulang.

"Pemeriksaan-pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui penyebab (mendiagnosis) keluhan Anda sehingga dapat dilakukan perencanaan terapi yang tepat dan terakurat," tutupnya.

Wednesday, December 10, 2014

Hubungan Ukuran Mr P dan Ejakulasi

Mr P yang besar apakah lebih tahan lama di ranjang? Jawabnya adalah belum tentu. Pada pasangan baru, jika sang suami merasa terlalu cepat mengeluarkan cairan yang diduga sperma, hal itu tidak serta-merta dikatakan sebagai ejakulasi dini. Pertanyaan seputar ukuran penis dan ejakulasi menjadi salah satu yang banyak ditanyakan pembaca .

Salah satunya dilayangkan oleh Kafsya, pria berusia 28 tahun. Dok kenapa sperma saya cepat sekali keluar? Bahkan kadang hanya dengan mesra seperti ciuman dan sebagainya, saya kadang sudah keluar. Apa yang terjadi pada saya Dok? Apa obatnya? Saya jadi minder walau ukuran saya lumayan besar.

dr Andri Wanananda, MS, pengasuh Konsultasi Seksologi menjelaskan masalah terlalu cepatnya cairan sperma keluar sering kali menimbulkan asumsi 'ejakulasi dini'. Namun, ejakulasi dini tidak bisa divonis terlalu cepat karena hubungan intim yang ideal butuh masa orientasi. Pasangan suami istri sejatinya akan mahir bila melalui proses belajar, hingga tercapai hubungan intim yang ideal.

Menurut dr Andri, cairan yang keluar dari penis bisa jadi merupakan cairan yang berasal dari kelenjar-kelenjar reproduksi (antara lain kelenjar vesica seminalis). Keadaan penis yang teraba basah saat foreplay atau keadaan di mana cairan tersebut sudah bercampur dengan spermatozoa (sel jantan), belum bisa dikatakan sebagai ejakulasi. Karena ejakulasi ditandai dengan rasa orgasme, yaitu puncak kenikmatan hubungan seksual," ujar dr Andri yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara.

Soal ukuran penis, hal itu bergantung pada faktor genetik, ras dan etnis. Rata-rata ukuran relatif 10-15 cm saat ereksi. Akan tetapi, ukuran panjang bukanlah yang utama.

"Ukuran penis tidak penting. Mr P yang 'perkasa' adalah yang bisa tegang dan keras saat ereksi, kendatipun ukurannya mini. Performa Mr P ditentukan saat ereksi yang mampu melakukan hubungan intim yang memuaskan (masing-masing berorgasme)," kata dr Andri yang juga Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).

Menjaga kebugaran tubuh seperti berolahraga dan dukungan konsumisi gizi yang seimbang seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral bisa membantu keperkasaan Mr P.

Monday, December 08, 2014

Malas Bercinta Setelah Bertahun-tahun Menikah

Saat masih pengantin baru, kegiatan bercinta bisa jadi selalu ditunggu-tunggu pasangan suami istri. Namun setelah pernikahan berjalan bertahun-tahun, hasrat seks tak lagi menggebu. Bahkan kerap kali suami atau istri malas bercinta. Apa sih penyebabnya?

Topik malas bercinta menjadi masalah yang sering ditanyakan pembaca  di rubrik Konsultasi Seksologi. Seperti yang dialami Nelly, perempuan menikah berusia 33 tahun. Dok, saya ibu rumah tangga yang sudah menikah selama 10 tahun dan sudah memiliki 2 anak. Saya mau bertanya kenapa saya sudah tidak memiliki keinginan melakukan hubungan suami istri karena setiap berhubungan saya tidak pernah merasakan apa-apa dan saya selalu merasakan sakit sekali. Apa itu pertanda saya frigriditas dan sudah tidak mencintai suami saya lagi?

dr Andri Wanananda MS menjelaskan libido dan hasrat birahi yang menurun untuk berhubungan suami istri dapat dimaklumi. Sebab, pernikahan yang telah terjalin selama 10 tahun tidak jarang menimbulkan rasa jenuh untuk berhubungan intim. Namun, hilangnya hasrat bercinta patut juga diwaspadai sebagai tanda timbulnya penyakit kronis seperti kencing manis, darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi yang bisa menyebabkan neuropatia, hingga kepekaan saraf-saraf organ genital terganggu. Hal itu menjadi penyebab awal persarafan tubuh menjadi hiposensitif.

"Anda dan suami perlu bekerja sama untuk mengatasi faktor kejenuhan dengan mencoba beragam variasi bercinta dan melakukan stimulus pada zona erotik tubuh yang paling peka hingga memicu gairah birahi yang dapat dilakukan saat foreplay sampai lubrikasi pada vagina mencapai optimal. Bila hal itu terjadi, rongga vagina akan merekah dan penetrasi penis bisa dilakukan yang akan membangkitkan rasa nikmat 'aduhai' dan wanita tidak akan merasa perih saat bercinta," saran dr Andri yang merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia dan anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).

Wanita yang telah melakukan operasi pengangkatan rahim (hysterectomy) kerap juga mengeluhkan hilangnya hasrat bercinta. Sebab tindakan itu tampaknya berpengaruh secara tidak langsung pada sensualitas wanita. Hal itu dapat disebabkan akibat ketidakseimbangan kadar hormon (estrogen, progesteron, oxytocin). Fungsi hormon-hormon tersebut menurun terhadap zona-zona erotik yang membuat wanita peka dalam proses menuju puncak kenikmatan (orgasme).

"Perhatikan kebugaran fisik wanita agar selalu prima dengan cara latihan fisik secara reguler yang disertai pola makan dengan kadar gizi seimbang. Khusus untuk wanita yang pernah mengalami operasi hysterectomy, tak menampik bahwa stres akan menimpanya. Maka sebagai pasangan pria diharuskan untuk memberi belaian kasih sayang agar tidak menimbulkan trauma psikis pada wanita," saran dr Andri yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara.